Never Give Up.

Hasil gambar untuk orang sukses 

Pada suatu ketika Kadir terlahir dan dibesarkan di keluarga kurang mampu, dia membentuk karakter menjadi seorang pekerja keras dan tak pantang menyerah. Sejak kecil ia sudah harus melakoni pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh orang dewasa hanya dengan mengandalkan hasil panen sawah, itupun cuma beberapa petak. Bapak Asep dan ibu Siti yang tidak lain adalah ayah dan ibu dari 3 orang anak keluarga tersebut sangat kesulitan untuk membiayai kebutuhan keluarganya, jangankan memikirkan pendidikan Kadir beserta saudara-saudaranya untuk biaya hidup sehari-hari saja sulitnya bukan main.
Saat Kadir duduk di bangku SD, Kadir sudah harus bersiasat dengan waktu. Ketika waktu sholat subuh baru saja berlalu Kadir sudah harus meninggalkan rumah kala hari masih gelap dengan semangatnya ia menyusuri tiap semak-semak belukar di pinggir kampung mencari sebuah kelapa yang mungkin jatuh di malam hari tadi, kebetulan beruntung kelapa tersebut di bawa ke sekolah untuk ditukarkan sama kue yang menjadi favoritnya saat itu, kalau nasib Kadir kurang beruntung terpaksa dia harus gigit jari melihat teman-teman lainnya menikmati kue di kala ia istirahat.
Setelah pulang sekolah, Kadir sudah ada di pinggir kampung, mengembala kerbau. Di kala waktu musim padi tiba Kadir harus ikut membantu orang tuannya membajak sawah. Memasuki bangku SMP, Kadir tumbuh menjadi pemuda yang berbadan kekar dan kuat. Dengan begitu dia merasa sangat percaya diri melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat dari pekerjaan sebelumnya.
            Dalam usia Kadir yang beranjak mulai dewasa, Kadir  membuka usaha-usaha yang menurutnya pantas untuk disalurkan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan pekerjaan. Ia pun membuka usaha ‘Laundry’ yang menurutnya bisa membantu orang-orang yang membutuhkan pekerjaan, dan Kadir  melakukan usaha itu dengan mengandalkan 5 orang karyawan lalu dia membagi-bagikan karyawannya di setiap sudut-sudut pekerjaan yang di tetapkan oleh Kadir.
            Kadir pun sudah bisa mendapatkan penghasilan yang menurutnya cukup untuk kebutuhan lainnya, melalui usaha tersebut Kadir membuka cabang usaha laundrynya lagi di luar kota dan memperkerjakan orang lain yang sangat dipercayainya untuk menjaga usaha laundrynya.
Kadir sangat senang dan gembira membuka usaha laundry ini, keluarganya pun begitu gembiranya melihat anaknya menjadi pengusaha yang sukses. Kadir pun kepikiran ingin mengajak kedua orangtuanya untuk melaksanakan ibadah haji. Kini Kadir sudah bisa membahagiakan orang tuanya yang mengurus dia dari kecil sampai menjadi orang sukses seperti sekarang.
 


Komentar